Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Sesungguhnya obsesi mausia tergambar dari doanya. Untuk mengetahui apa obsesi seseorang, anda bisa perhatikan doanya. Dalam al-Quran, Allah memuji sekelompok hamba-Nya karena doanya. Di dalam al-Quran pula, Allah mencela sebagian hamba-Nya karena doanya.
Allah mencela manusia yang obesesinya hanya dunia,
“Di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia”, dan Tiada bagian (yang menyenangkan) baginya di akhirat” (QS. al-Baqarah: 200).
Allah juga mencela harapan orang yahudi yang rakus dunia,
“Sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling rakus kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih rakus lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa” (QS. Al-Baqarah: 96).
Allah juga mencela para pengingkar nabi yang berharap akan diturunkan Malaikat kepada mereka, atau bisa melihat Tuhannya.
“Orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami itu mengatakan, “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita Malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman”” (QS. al-Furqan: 21).
Sebaliknya, Allah memuji beberapa hamba-Nya karena keindahan doanya. Karena doanya menunjukkan betapa indahnya obsesi dan cita-citanya. Allah memuji pasukan Thalut yang berdoa agar diberi kesabaran ketika perang,
“Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir” (QS. Al-Baqarah: 250).
Allah memuji doanya ulama yang memohon agar diberi hidayah dan kekuatan memegang ilmu agama,
“Orang-orang yang kokoh ilmunya mengatakan, “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. ( ) “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)”” (QS. Ali Imran: 7 – 8).
Allah memuji doa ibadurrahman, yang berharap bisa menjadi pemimpin dalam masalah agama,
“(diantara ciri ibadurrahman adalah) orang orang yang berdoa, “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. al-Furqon: 74).
Perhatikanlah doamu, karena itu obsesimu.
—
Penulis: Ust. Ammi Nur Baits, ST., BA.
Sumber: https://muslimah.or.id/6387-doamu-obsesimu.html
Copyright © 2024 muslimah.or.id