Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah ditanya, “jelaskan kepada kami apa makna dari husnuzhan kepada Allah?”

Beliau menjawab:

Husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah adalah jika seseorang beramal shalih, ia berprasangka baik kepada Allah bahwa Allah akan menerimanya.

Jika ia berdoa kepada kepada Allah, ia berprasangka baik kepada Allah bahwa Allah akan menerima doanya dan mengabulkannya.

Jika ia berbuat dosa, kemudian bertaubat, ia berprasangka baik kepada Allah bahwa Allah akan menerima taubatnya.

Jika Allah menakdirkan suatu musibah baginya, ia berprasangka baik kepada Allah bahwa Allah menakdirkan musibah tersebut untuk sebuah hikmah yang besar.

Ia berprasangka baik kepada Allah dalam semua takdir yang Allah tetapkan.

Dan berprasangka baik terhadap semua syariat yang Allah syariatkan melalui lisan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Meyakini bahwasanya itu semua baik dan maslahah untuk manusia.

Walaupun sebagian orang tidak mengetahui maslahah yang ada dalam syariat tersebut.

Yang wajib bagi kita hendaknya kita taslim (menerima dengan sepenuh hati) semua yang Allah tetapkan baik berupa syariat ataupun berupa takdir.

Dan kita senantiasa berprasangka baik kepada Allah, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Terpuji dan Maha Bijaksana.

sumber : https://kangaswad.wordpress.com/2018/05/05/husnuzhan-kepada-allah/