Abul Abbas al-Harani mengatakan,

العَوَارِضُ وَالْمِحَنُ هِيَ كَالْحَرِّ وَالْبَرْدِ فَإِذَ عَلِمَ الْعَبْدُ أَنَّهُ لَا بُدَّ مِنْهُمَا لَمْ يَغْضَبْ لِوُرُوْدِهِمَا وَلَمْ يَغْتَمَّ لِذَلِكَ وَلَمْ يَحْزَنْ 

“Problem dan berbagai ujian hidup itu seperti cuaca panas dan dingin. Jika seorang itu menyadari bahwa orang hidup pasti mengalami ujian tentu dia tidak akan marah, tidak galau dan tidak sedih karena mendapatkan silih berganti ujian hidup.” (Madarij as-Salikin karya Ibnul Qayyim 3/389)

Wajib disadari bahwa dunia adalah tempat ujian, bukan tempat bersenang-senang.

Jika kesadaran ini terpatri kuat dalam hati, kita akan bisa menyikapi problem dan ujian hidup dengan bijak dan tepat. 

Hidup hanya berisi kesenangan tanpa masalah dan ujian hidup itu adanya di surga, bukan di dunia.

Selama kita hidup cuaca panas dan dingin adalah suatu hal yang biasa. Oleh karena itu semestinya kita tidak berkeluh kesah karena cuaca dingin atau cuaca panas. 

Demikian pula, susah senang itu hal yang lumrah selama kita hidup di dunia. 

Dengan kesadaran ini kita tidak akan mudah berkeluh kesah ketika terjadi problem dan masalah hidup. 

Semua orang yang hidup di dunia itu punya problem, masalah dan ujian hidup. Hanya beda bentuk ujian hidupnya dengan kita.

Bahkan seringkali ujian hidup orang lain itu lebih berat dibandingkan ujian hidup yang kita alami.

Bedanya, orang tersebut tidak menceritakan dan berkeluh kesah dengan ujian hidupnya kepada kita sehingga beliau tampaknya tidak punya masalah hidup. 

Semoga Allah jadikan penulis dan semua pembaca tulisan ini orang-orang yang bersabar menghadapi berbagai problem kehidupan. Aamiin. 

Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.

Read more https://yufidia.com/kiat-kuat-menghadapi-musibah/