Islami.co (Haji 2024) — Tidak seperti haji tahun ini, suasana Masjidil Haram 100 tahun lalu sungguh berbeda. Selain teknologi yang belum berkembang saat itu, bangunan sekitar Ka’bah juga masih belum secantik saat ini. Bahkan fasilitas bagi para jemaah haji yang datang pun bisa dibilang seadanya.

Suasana haji pada 100 tahun lalu ini bisa kita saksikan dari dokumentasi foto yang diarsipkan oleh Haramain Archieve. Melalui akun X resminya, Haramain Archieve mempublikasikan empat foto yang diambil pada tahun 1927 M yang bertepatan pada tahun 1345 H.

Berdasarkan informasi yang dibagikan, pada musim haji tahun tersebut pertama kali tenda-tenda dipasang di hampir sekeliling Ka’bah. Tujuannya adalah agar jemaah haji pada tahun itu bisa berlindung dari terik panas yang menyengat saat salat Dhuhur dan Ashar.

Suasana Ka’bah tahun 1927: Kanopi dipasang di Masjidil Haram atas perintah King Abdul Aziz 1927 (Haramain Archieve)

Pemasangan tenda pada musim haji tahun tersebut merupakan perintah dari Raja Pertama Arab Saudi, Raja Abdul Aziz bin Saud. Bukan hanya tenda, Pemerintah saat itu juga memasang semacam kanopi kain.

“Area thawaf, dipasangi “tenda” untuk memberi keteduhan bagi jamaah yang melakukan salat Dzuhur dan Ashar. Tenda itu dipasang atas perintah Raja Abdul Aziz pada musim haji tahun 1345 H tahun 1346 H,” tulis akun Haramain Archieve.

Dari arsip foto zaman dulu terlihat bahwa di area thawaf masih cukup ramai dengan tenda dan kanopi. Ada juga bangunan permanen di area thawaf. Luas mathaf (tempat thawaf) juga terlihat terbatas, karena dipenuhi tenda, kanopi, dan bangunan. Mimbar khatib masih diletakkan di samping Ka’bah, berbeda dengan saat ini yang ditempatkan di luar area thawaf. Bangunan masjidil haram terlihat masih satu lantai dan tidak memutar penuh.

Haji masa Lalu
Foto diambil pada tahun 1927, seratus tahun yang lalu, atau bersamaan dengan keberangkatan buya Hamka ke tanah suci (foto: Haramain Archive)

Jika dicocokkan waktu tahunnya, pada tahun tersebut merupakan tahun Buya Hamka naik haji. Sebagaimana ditulis dalam artikel sebelumnya bahwa penulis tafsir Al-Azhar ini berangkat haji dua kali, pertama adalah pada tahun 1927.

Suhu Panas di Saudi Serta Perlindungan Jemaah dari Terik dan Suhu Panas

Panasnya Saudi memang sudah dirasakan pada zaman dahulu. Maka wajar jika Raja Abdul Aziz, Raja Pertama Saudi meminta agar dipasangi tenda dan kanopi untuk tempat berteduh bagi jemaah, khususnya pada salat Dzuhur dan Ashar.

Hingga saat ini suhu panas di Saudi pun masih terjadi. Pada musim haji tahun 2024 ini suhu panas di Saudi diprediksi akan mencapai 48 derajat celcius. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif NCM Ayman Ghulam dalam konferensi pers di Makkah.

“Suhu harian di tempat-tempat suci selama haji diperkirakan berkisar antara 45 hingga 48 derajat Celsius,” ujar Ayman Ghulam, dilansir dari SPA, Rabu (5/6/2024).

Oleh karena itu, PPIH Daker Mekkah menghimbau kepada para jemaah untuk menggunakan pelindung tubuh agar tidak terkena langsung sengatan matahari dan terlindung dari suhu panas. Selain itu, jemaah juga dihimbau agar beribadah di hotel saja.

“Membawa payung ketika keluar rumah, bawa air minum agar tidak dehidrasi dan hindari sengatan langsung dengan sinar matahari, perbanyak ibadah di hotel,” ujar Kadaker Mekkah Kholilurrahman.

(AN)